DOUBLE YU SEASON 3 - Episode 8: "New York dan Reunian Batik Day" (SEASON FINALE)
Double Yu –
Season 3
Episode 8 : New
York dan Reunian Batik Day
[FINAL SEASON]
[FINAL SEASON]
(Courtesy of Pinterest) |
Yureka. Maret
2023. Kembali ke New York. Masa Depan.
Akhirnya, akhirnya, akhirnya, aku bisa menapakkan
kaki kembali di tanah rantau zaman muda dulu. Hmmm, sekarang pun aku masih
muda. Loh, memangnya kenapa? Memang tidak boleh menjadi manusia yang menolak
tua? Hahaha. Apapun itu, Kak Anna mengundang kami untuk ke New York dan
mengadakan reunian. Kalian masih ingat Kak Anna kan? Ya, ketua panitia Batik
Day tahun 2018 yang jadi mak comblangku dan Eugene. Hahaha.
Ngomong-ngomong reunian Batik Day nih? Yap, apalagi
kalau bukan Batik Day. Memang kelompok mana lagi yang menaungiku waktu di New
York dulu? Ya, aku masuk beberapa circle
pertemanan sih tapi kan dulu yang paling intense
dengan anak-anak Indonesia yang tergabung dengan tim kepanitiaan Batik Day
2018.
Berhubung aku dan Eugene merantau lagi ke Amerika,
dan Kak Anna tentu mengetahui hal itu, akhirnya dia berinisiatif untuk
mengadakan reunian. Kebetulan, banyak dari kami yang juga masih ada di AS. Hampir
semua dari kami malah. Misalnya Kak Anna sendiri masih tinggal di New York.
Meskipun sudah tidak tinggal di apartemen yang dulu dan pindah ke daerah lain,
tapi Kak Anna memang akan tinggal disini secara permanen. Bersyukurnya dia
sudah diterima bekerja di salah satu butik bridal ternama di New York bernama
Lovely Bride, jadi yaa sudah settle
lah kalau bisa dibilang. Jadi wajar kalau mau secara terus menerus tinggal di
Amerika.
Sama halnya dengan Dhimas, dia juga masih tinggal di
New York. Sekarang dia bekerja di salah satu perusahaan software bernama Avanade sebagai tim CRM alias Customer Relation Management. Keren ya. Dan kalau penasaran Dhimas
sama Kak Anna masih pacaran atau tidak, jawabannya… Ya, mereka masih jadian! Dan,
seperti yang bisa kalian bayangkan, mereka tinggal bersama. Hmmm memang kurang
diterima pasti di kalangan masyarakat Indonesia, tapi berhubung di Amerika jadi
yaa sudah mau bagaimana lagi. Kalau tinggal masing-masing juga repot. Jadi
akhirnya beberapa bulan setelah Dhimas lulus kuliah dan diterima kerja di
Avande itu, mereka tinggal di satu apartemen. Katanya supaya uang sewanya bisa dibagi
dua. Hahaha, dasar anak ekonomi!
Mereka berdua sekarang tinggal di wilayah Alphabet
City, pokoknya di timur Manhattan dekat East River. Awalnya mereka ingin pindah
di daerah Brooklyn karena harga sewanya jauh lebih murah, tapi karena keduanya
diterima bekerja di sekitaran Manhattan, yaa ujung-ujungnya harus tetap tinggal
di wilayah itu supaya tidak terlalu jauh dari rumah ke tempat kerja mereka masing-masing.
Bagaimana dengan Chandra? Ya, dia juga masih tinggal
di New York. Tapi sekarang Chandra tinggal di area Queens. Itu, yang nyebrang
pulau pokoknya. Cari saja sendiri di Google Maps. Sesuai dengan bidang yang ia
tekuni sejak kuliah dulu, sekarang ia berhasil mendapat pekerjaan menjadi koki
untuk spesialisasi pastry & bakery.
Meskipun sering gonta-ganti restoran, tapi sejak 6
bulan belakangan Chandra bekerja di salah satu bakery paling populer di Queens
bernama The French Workshop. Dia bilang sejauh ini tempat kerja yang sekarang
yang paling betah karena sebelumnya ia selalu gonta-ganti tempat karena merasa
bosan atau kurang nyaman dengan lingkungan kerja ataupun dengan koleganya.
Selama 4 tahun belakangan, Chandra sudah merasakan berbagai pengalaman di
beberapa tempat seperti bekerja di bakery bernama Bagel Oasis dan Martha’s
Country Bakery, bahkan Dunkin’ Donut. Lalu pernah juga jadi koki di 2 restoran
Asia yang berbeda, dan juga jadi tukang masak di fast food Jollibee, Subway, dan Burger King. Wah salut deh sama
Chandra. Tidak hanya demi bisa bayar uang sewa apartemen dan atau makan 3x
sehari, ia rela pindah-pindah tempat kerja demi mencari lingkungan kerja yang
ternyaman.
Meski hanya Dhimas, Kak Anna, dan Chandra yang masih
di New York, tapi aku tetap tahu dimana keberadaan teman-teman Batik Day lainnya.
Misalnya Fikri, selepas selesai S1-nya di Columbia University dengan bantuan
beasiswa LPDP, Fikri kembali ke Indonesia dan sempat bekerja di Kementrian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Entah aku lupa apa tugasnya disitu. Aku juga
lupa apakah Fikri sudah tercatat sebagai PNS atau belum saat itu, tapi yang
jelas karena dia kurang sreg dengan jobdesc-nya,
akhirnya dia hanya berhasil bertahan selama satu tahun dan akhirnya
mengundurkan diri. Katanya “Biarin deh cuma setahun yang penting gue udah
berkontribusi untuk Indonesia kayak yang gue bilang pas wawancara LPDP dulu.
Hahaha”. Iyaa juga sih. Bagaimanapun, akhirnya Fikri mencoba peruntungan lain
dengan melanjutkan S2 dan dia bilang dia ingin di luar negeri lagi. Katanya
merantau ke luar negeri benar-benar menantang.
Tapi untuk S2-nya, kali ini ia dibiayai full oleh kedua orang tuanya. Oh yaa,
katanya waktu mendapat LPDP dulu, dia hanya mencoba alias iseng-iseng daftar
beasiswa itu. Padahal katanya kedua orang tuanya sanggup saja membiayai dia
kuliah sampai luar negeri. Entah apa pekerjaan orang tuanya, mungkin setajir
keluarga Eugene atau Dhimas, tapi yang jelas kalau sanggup mendanai anak
sendiri ke luar negeri yaa harusnya orang tajir. Apapun itu, saat itu Fikri
hanya bilang ke orang tuanya, “ah coba dulu lah siapa tahu rezeki”. Eh beneran
rezeki. Hahaha. Menurut itu bukan hanya perkara beruntung atau memang sudah
rezekinya Fikri, tapi anak itu memang ku akui sangat pintar. Makanya, dia patut
mendapatkan fasilitas negara untuk meningkatkan ilmu pengetahuannya di Amerika
kala itu. Lagipula kalau Fikri tidak kuliah di Columbia, kan tidak akan pernah
bergabung dengan Batik Day, bukan begitu?
Kembali soal cerita melanjutkan S2, ia kemudian memilih
Inggris sebagai negara perantauan selanjutnya sekaligus menjadikan Oxford
University sebagai kampus tujuannya. Sayangnya ia tidak lulus ujian masuknya
Oxford. Sesulit itu kah? Halooo, Fikri itu jenius loh sobat. Ya ampun, dia saja
lulusan Columbia University, anak beasiswa lagi dulunya, masa tidak diterima di
Oxford sih? Tapi Fikri memang bilang masuk Oxford sulitnya bukan main. Entah
faktor apa yang membuatnya gagal masuk Oxford, tapi kemudian akhirnya dia
memilih Amerika (lagi) untuk jadi tujuan alternatifnya. Dia pun memilih Harvard
dan MIT alias Massachussetts Institute of Technology yang kedua ada di kota dan
negara bagian yang sama. Lalu dengan pertolongan dari Yang Maha Kuasa, si anak
jenius ini diterima di keduanya! Hmm wow, dejavu tidak sih dengan cerita semacam
ini?
Tapi akhirnya dia lebih memilih MIT karena
jurusannya lebih sreg dengan passion-nya.
Waktu mendaftar di Harvard dia memilih jurusan Data Science, sedangkan di MIT
dia mendaftar jurusan Transportation. Dan katanya jurusan Transportasi lebih
masuk ke passion-nya yang lumayan
suka dengan otomotif plus katanya lebih menantang juga. Dan sekarang Fikri
tinggal di Cambridge, Massachusetts dan tahun ini tahun terakhir dia kuliah di
MIT. Tuh kan kalau dulu Fikri diterima di Oxford, kita tidak akan mengadakan
reunian di New York seperti sekarang. Hahaha.
Meskipun sudah sukses di MIT, tapi sayangnya, kisah
percintaan Fikri belum sukses. Dulu waktu di New York dia sempat berpacaran
dengan salah satu mahasiswi Indonesia yang ada di NY juga, namanya Tabita. Tapi
tidak lama setelah itu mereka putus. Tidak paham juga apa alasan mereka putus.
Tapi dia hanya bilang kepada kami kalau mereka sering bertengkar dan sering
jadi beda pendapat. Ya, sudah akhirnya berakhir. Hmm semoga si anak pendiam ini
akan mendapatkan pengganti yang lebih baik yaa.
Bagaimana dengan sepupunya Fikri, si Farida? Sejak exchange-nya selesai, dia kembali ke
Jakarta dan menyelesaikan studinya. Setelah lulus dengan gelar S.E, Farida
beberapa kali bekerja salah satunya di perusahaan asuransi, perusahaan
otomotif, dan sekarang bekerja sebagai konsultan di perusahaan swasta di
Jakarta Pusat. Untuk kisah percintaan, sayangnya Farida sudah putus dengan
pacarnya yang dulu dipacari sewaktu LDR di New York-Jakarta itu, si Vito. Tidak
lama setelah itu, Farida kembali menjalin hubungan dengan seorang pria bernama
Hanan. Entah background-nya seperti
apa si pria ini, aku juga belum begitu kenal. Hmm tapi ngomong-ngomong enak
juga yaa, nggak lama putus, si Farida langsung dapat pacar baru. Dengar-dengar
mau married juga mereka. Tidak
sepertiku yang dapat Eugene saja dulu susahnya seperti mau naik Gunung
Himalaya. Ya, apapun itu, aku tetap bersyukur kok. Yang penting ending-nya sama Eugene. Hehehe.
Bagaimana dengan si Gilang si jowo medhok? Setelah
lulus S2 dari NYU hasil beasiswa dari LPDP sama sepertiku dulu, dia kembali ke
kampung halamannya dan mencoba menyebarkan ilmunya sebagai pengajar bahasa
Inggris. Awalnya dia bekerja di pusat kursus bahasa Inggris, tapi sudah dua
tahun ini dia berhasil menjadi tim akademisi di kampus almamater S1-nya di UNY
sebagai dosen muda di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Gilang juga sudah
berhasil meminang kekasih hatinya, Bella, yang dipacarinya gara-gara cinlok di
NYU dulu. Mereka resmi menikah satu tahun sebelum aku dan Eugene menikah, kalau
aku tidak salah ingat di bulan Februari di tahun 2020. Mereka juga dikaruniai
seorang anak perempuan yang diberi nama Yorka Amisha Prasetyo atau dipanggil
Yorka. Sudah jelas lah mengapa pilih nama itu untuk dijadikan nama anak mereka.
Hahaha.
Ngomong-ngomong soal reunian, yap, saat ini aku
sudah di New York dan siap-siap ke apartemen Kak Anna yang baru untuk berkumpul
disana. Tidak dulu, tidak sekarang, lagi dan lagi di tempat tinggal Kak Anna.
Hahaha. Meskipun bukan di apartemennya yang dulu, tapi kami merasa kalau
judulnya “Apartemen Kak Anna” itu lebih punya kesan tersendiri. Kalau dulu sih
jelas karena kami semua mahasiswa perantauan yang ingin numpang makan gratis.
Tapi meskipun sekarang kami semua Alhamdulillah sudah settle dan punya prestasi masing-masing, gelar ‘basecamp’ untuk apartemen Kak Anna
sepertinya tidak akan pernah bisa digantikan dengan tempat manapun. Hahaha.
Sayangnya reunian kali ini hanya Farida yang absen
karena sudah di Jakarta dan agak sulit kalau harus ke New York dalam waktu yang
lama. Ya, tipikal kerja di Jakarta lah, jatah cuti hanya 12 hari. Sungguh tidak
adil! Meski begitu, nanti kami akan tetap video
call dengan Farida yang ada nun jauh di tanah air.
Oh ya, kok bisa sih sekarang kami akan mengadakan
reunian di New York? Jadi sebenarnya semua berawal dari Gilang dan Bella yang
sedang ada keperluan di Amerika selama 3 bulan. Gilang sedang melakukan
residensi penelitian di Yale University dan begitu pula dengan Bella. Hanya saja bedanya Bella
hanya 1 bulan, sedangkan Gilang selama 3 bulan. Gila ya, suami istri kompak
sekali bisa residensi di kampus yang sama, negara yang sama, dan di waktu yang bersamaan juga.
Benar-benar jodoh!
Karena memakan waktu yang lumayan lama, mereka
memutuskan membawa Yorka untuk ikut mereka residensi. Tapi selama residensi,
mereka bukan tinggal di New York, melainkan di New Haven, Connecticut. Tapi
karena sudah sampai Amerika dan mereka berdua tahu sebagian besar dari kami
tinggal di Amerika, akhirnya mereka yang awalnya menginisiasi acara reunian ini
dan juga menyempatkan waktu ke New York sebelum kembali ke Indonesia. Maka dari
itu, akhirnya kami memutuskan untuk menghabiskan beberapa hari di New York
untuk reunian. Pasti akan sangat menyenangkan!
Angelique
Arianna Inolatan. Sabtu, 25 Maret 2023. Pukul 9.23 EST. New York City.
Gilaaaaaaa! Sumpah gue nggak nyangka weekend ini anak-anak Batik Day bakal ke
rumah buat reunian! Mimpi apa gue semalem Ya Tuhan?! Thanks Lord, gue bisa ketemu mereka lagi akhirnya setelah terakhir
ketemu yaa waktu si Double Yu married
itu. Itu kapan pula yaa astaga udah lama banget, kayaknya udah 2 tahun lalu.
Dan emang udah 2 tahun juga gue nggak balik ke Indonesia. Nggak deng, Natalan
tahun ini gue bakalan balik ke Bandung. Sebenernya harusnya Natalan tahun lalu
tapi karena satu dua hal, nggak jadi balik dan memutuskan buat balik di libur Natal
tahun ini.
Apapun itu, gue lagi excited banget karena bentar Eugene, Yureka, Bella, Gilang,
Chandra, dan Fikri bakalan dateng ke apartemen gue. Akhirnya kami bisa kumpul
lagi! Kalau bukan karena Bella sama Gilang, ini reunian kayaknya bakalan nggak ada
sih. Awalnya juga mereka terancam nggak jadi ke Amrik buat residensi atau
apalah itu namanya, tapi Puji Tuhan akhirnya mereka bisa berangkat. Oh ya,
mereka juga bakal ngajak anaknya, si Yorka, dan akan jadi kali pertama gue
ketemu dia. Eh si Double Yu juga udah beranak tuh. Mereka juga bawa si Eula
kesini. Wah, gila sih terakhir reunian masih pada belum ada buntut, eh reunian
sekarang udah pada beranak pinang. Hahaha. Tapi pokoknya gue excited banget!
Untuk menyambut mereka, gue udah nyiapin berbagai
makanan dan camilan buat menjamu mereka. Tidak hanya itu, gue juga udah nyiapin
games yang bakal kita mainin pas
kumpul nanti dan games ini nggak
diketahuin Dhimas. Gue sengaja merahasiakan games
ini karena kalau dia tahu pasti bakal ember banget. Dia udah kepo-kepo sih dari
beberapa hari lalu tapi gue konsisten tutup mulut karena bakalan nggak seru
kalau Dhimas udah tahu duluan.
Eh btw, gue sama Dhimas masih jadian kok. Udah
berapa tahun sih kita barengan? Hmmm nggak tahu lah nggak keitung dari tahun
berapa hahaha. Apapun itu, gue sama Dhimas sejauh ini masih sepakat buat dating aja. Ya, meskipun udah ada
obrolan ke arah yang serius sih tapi we’ll
see lah kayak apa nantinya. Ya, yang penting kita berdua baik-baik aja so far.
Hmm bentar lagi mereka bakalan dateng. Kita sepakat
janjian jam 10 di rumah gue. Yaa, gue tahu sih pasti bakalan ada yang ngaret.
Chandra sih kayaknya bakalan yang paling telat, seperti biasa, hahaha. Eh nggak
deng, Yureka yang dulu paling sering telat. Hahaha. Tapi nggak tahu sekarang
udah jadi emak-emak masih telat atau nggak. Hahaha.
Nggak berapa lama, bell rumah bunyi. Hmmm siapa nih
yang bakal dari first guest gue?
“Tolong bukain dong, hun. Aku tanggung nih lagi rapihin muffin-nya. Thank you yaa”, ujar
gue ke si pacar dengan tangan yang masih ribet ngatur muffin ke atas piring.
“No Problem,
hun”, jawab Dhimas berlari dari ruang TV ke depan pintu dan menjawab lewat
intercom.
Adhimas Prawira
Nugroho. New York, 25 Maret 2023. Reunian. Masa Depan.
Setelah kurang lebih 2 tahun nggak ketemu, atau 4
tahun pasca Gilang dan Yureka balik ke Indonesia karena udah selesai studi S2
mereka di NYU waktu itu, dan Eugene juga yang kira-kira 3 tahun lalu memutuskan
cari kerja di Asia, akhirnya hari ini, 25 Maret 2023 di kota raksasa New York;
gue, Arianna, Yureka, Eugene, Gilang, Chandra, dan Fikri ketemuan lagi! Yeah,
kita ngadain reunian di New York. Hmm, kecuali si Farida sih yang sekarang udah
tinggal di Jakarta. Tapi gantinya biar genep berdelapan, ada istrinya Gilang,
Bella, yang diajak juga ke reunian ini. Eh tapi nggak cuma berdelapan deng,
karena ada junior-junior Batik Day yang juga ikut. Ada Yorka, anaknya Gilang
dan Bella yang berusia 2 tahun, dan ada Eula, anaknya si Eugene sama Yureka
yang masih baby sekitar 6 bulan umurnya.
Kita berdelapan janjian jam 10 pagi. Entah hari ini
kita bakal ngapain aja yang penting kita bisa kumpul-kumpul dulu. Hmm, palingan
ujung-ujungnya sampe pagi dan pada baru pulang besok pagi. Hahaha. Tipikal anak
Batik Day banget yaa, apartemen si Nana dijadiin basecamp, padahal bukan apartemen yang dulu kita jadiin tempat
basecamp buat rapat atau kumpul-kumpul. Btw, semenjak jadian sama Arianna gue
jadi manggil dia Nana. Entah kenapa. Lebih nyaman aja hahaha. Padahal dulu mah
kayak yang lain, manggilnya Kak Anna, yaa karena dia emang lebih tua dari gue
juga sih. Hahaha.
Anyway, belom lama ini gue sama Nana pindah apartemen ke
wilayah timur Manhattan. Alasannya karena pengen cari yang lebih besar dan ada bedroom-nya. Alhamdulillah sih meskipun
harga sewa lebih mahal tapi dengan fasilitas yang lebih lengkap yaa jatohnya
lebih murah jadinya.
Anyway, satu persatu anak-anak Batik Day datang. Btw, Nana
lagi siap-siapin cemilan di dapur buat di makan kita-kita nanti. Yaa, namanya
juga kita yang nge-host. Gue sama dia
sampe beli karpet baru demi bisa pada duduk di lantai di ruang tengah kita.
Maklum lah, orang Indonesia lebih suka duduk di lantai. Sebenernya karena sofa
dan kursinya juga terbatas sih. Hahaha.
Yang pertama datang adalah Keluarga Double Yu;
Yureka, Eugene, dan Eula. Tumben si Yureka dateng paling awal. Dulu dulu mah
apaan, sering banget ngaret. Hahaha. Yaa, udah berubah kali yaa udah jadi
emak-emak jadi pasti udah beda sekarang.
Yang kedua dateng, Gilang dan istrinya, Bella, plus
Yorka. Jujur, pertama gue dikasih tahu Gilang lewat grup pas anaknya lahir dan
bilang “It’s a girl. Meet Yorka”,
sumpah gue langsung udah tahu alasan dia ngasih nama anaknya Yorka. Hahaha. Ya,
apalagi kalau bukan Gilang sama Bella tuh kayak si Yureka ama Eugene, cinlok
gitu di Kota New York. Gilang sama Bella sama-sama alumni NYU dan anak beasiswa
LPDP waktu itu. Mereka katanya ketemu pas acara 17 Agustus-an di KJRI. Kagak
tahu deh detailnya gimana pokoknya abis itu mereka cinlok gitu. Padahal Gilang
pernah ngaku dia pernah naksir Yureka pas masih handle Batik Day, tapi karena si Yureka ama Eugene udah keliatan
indikasi cinlok juga, jadi yaudah deh, si pasangan Double Yu jadian, Gilang
malah jadian sama Bella. Sampe kawin malah. Kan berarti emang udah ada jalannya
masing-masing, bukan? Bersyukur sih nemu jodoh di tanah rantau juga. Termasuk
gue lah. Hahaha. Kalo gue mah nggak usah dibahas juga pada udah tahu. Hahaha
Eh btw, Gilang sama Bella berangkat bareng Fikri naik
mobil dari New Haven, CT. Fikri sih dari Cambridge, tempat tinggalnya yang
sekarang, tapi dari Cambridge ke New Haven nggak begitu jauh. Jadi Fikri jemput
mereka bertiga di New Haven trus lanjut ke New York yang menempuh sekitar 1,5
sampai 2 jam.
Yang terakhir dateng si Chandra. Kebiasaan juga nih
anak ngaret. Eh tapi kita maklumin sih karena sekarang dia tinggal di Queens,
jauh banget dah pokoknya dari Manhattan. Jadi wajar lah kalau dia telat.
Meskipun telatnya sampe 1 jam. Wkwkwk.
Semuanya udah kumpul. Yaa informal aja lah, casual,
ngobrol ngalor-ngidul. Meskipun grup Whatsapp Batik Day 2018 masih aktif sampai
sekarang tapi nggak menutup kemungkinan kita semua saling tanya kabar, sejauh
ini kegiatan dan kesibukannya apa aja, dan sesekali nostalgia jaman-jaman pra
dan pasca Batik Day dulu.
Masuk jam makan siang, kita berdelapan makan siang
dengan menu andalan kita jaman dulu: pizza dan spaghetti plus cola atau pepsi.
Hahaha. Ini sumpah bener-bener namanya reunian tuh kayak gini. Sampe si Nana
niat banget nyediain makanannya makanan yang sering kita makan pas Batik Day
dulu, yaa itu pizza dan kawan-kawannya itu. Dulu sering juga sih makan makanan
Asia atau Indonesia, tapi dulu setiap rapat Batik Day kan dapet uang konsumsi
tuh dari KJRI, karena nggak seberapa, jadi selalu dipake buat beli makanan
lokal aja biar dapet banyak dan bisa kenyang buat berdelapan. Wkwkwk.
Setelah makan siang bareng, kita berdelapan
misah-misah tuh. Maksudnya, kegiatannya misah-misah, kita yang laki-laki
sepakat keluar main billiar di Ace Bar yang cuma beberapa menit dari apartemen gue.
Sementara cewek-cewek bercengkrama dan bercurhat-curhat ria di East River Park
yang juga beberapa menit dari apartemen Nah nanti malam kita janjian bakal
balik ke apartemen lagi buat main games.
Seperti biasa lah si Nana ada aja idenya dari jaman dulu kalau udah kumpul,
pasti selalu berakhir dengan permainan yang mungkin nggak ada faedahnya tapi
tetep aja kita nurut dan main games
itu. Dan sumpah gue nggak tahu apa-apa soal games
itu. Yaa, gue tahu mau main games,
tapi gue nggak tahu sama sekali game
apa yang bakal kita mainin nanti malam. Apapun itu, surprise aja deh. Dan gue sebenernya juga punya surprise buat Nana nanti malem. Wait for it!
Alumni
Batik Day 2018. Sabtu, 25 Maret 2023. Pukul 20.25 – 23.43 EST. Manhattan, NYC. Masa Depan.
*Mereka berkumpul di ruang TV apartemen Kak Anna dan
memulai permainan yang sudah disiapkan Kak Anna *
Kak Anna : Si Yorka kebangun ya?
Bella : Nggak sih cuma kayaknya kepanasan dia sama blanket-nya. Makanya tadi aku ganti trus
udah pules lagi kok sekarang.
Kak Anna : Iyaa tadi si pas di taman aktif banget
dia lari-larian. KO lah akhirnya dia. Si Eula gimana?
Yureka : Aman kok aman. Agak susah tidur sih soalnya
di tempat baru dia emang gitu. Jadi takes
time buat dia adaptasi.
Kak Anna : Tapi gapapa?
Yureka : Gapapa kok. Barusan gue susuin trus gue
kelonin trus KO juga deh.
Kak Anna : Baiklah. It’s time for games! Cowok-cowok mari ke ruang tengah. Yang lagi
pada ngerokok di balkon, silahkan matikan dulu rokoknya. Kita mulai sekarang.
(cowok-cowok Batik Day) : Baik ibu pertiwi
Kak Anna : Ih gila yaa panggilan gue nggak berubah
loh.
Chandra : Jadi, main apa kita malam ini?
Eugene : Feeling
gue nggak enak nih.
Fikri : Iyaa biasanya kalo Kak Anna yang bikin games-nya pasti nggak jauh-jauh dari
main jujur-jujuran.
Kak Anna : Game
ini gue buat dengan tujuan mengorek-ngorek kembali setiap personal dari kita.
Maksudnya, kita kan udah… udah berapa tahun sih kita barengan kayak gini?
Yureka : 2019 ke 2023? Hmmm
Bella : 4 tahun
Yureka : Wah iyaa. Hampir setengah dekade loh kita. Mantaap
yaa.
Gilang : Mantaaap jiwa
Kak Anna : Tapi nggak kerasa yaa tahu-tahu 4 tahun 5
tahun eh ketemu lagi. Seperti kata Fikri tadi, benaaaar bahwa game ini memang tidak jauh dari
jujur-jujuran. Tapiiii kali ini gue bikinnya… gimana yaa jelasinnya. Pokoknya,
kalau lu nggak mau jawab atau jujur, gapapa, tapi ada konsekuensinya, yaitu,
makan makanan yang sudah gue siapkan. Sebenernya ini games gue nyontek dari acaranya James Corden sih.
Yureka : OMG. Jangan bilang “Spill Your Guts or Fill Your Guts” nih.
Kak Anna : Tepat sekali, Yureka. Kamu memang anak entertainment sejati yaa dari dulu.
Fikri : Ihhh yang makan kalajengking gitu-gitu bukan
sih?
Gilang : Iyaa aku juga pernah nonton tuh kayaknya.
Yang apa nganu minum ludah burung. Ya tho? Piyee carane yo?
Chandra : Oh yaa yaa gue tahu!
Eugene : Yang mana sih gue nggak tahu.
Yureka : Kamu mah apa yang tahu, Yang.
Eugene : Hehehe
Dhimas : Oh jangan-jangan Tupperware-Tupperware di
kulkas yang kamu larang aku buat buka itu buat games ini, Hun?
Kak Anna : Betul sekali, Hun. Maaf yaa aku telah
menutupi ini darimu, Sayang. Ini demi kerahasiaan dan keseruan permainan malam ini.
Jadi udah pada tahu kan games-nya
gimana? Yureka, jelasin dengan detil cara mainnya gimana? Trus Bella, bantuin
gue bawain makanannya yuk.
Bella : With
my pleasure.
*di dapur*
Bella : Btw ini aku ikutan gapapa nih, Kak?
Kak Anna : Ya ampun santai aja kali, Bel. Lu anggap
aja gantiin Farida hari ini.
Bella : Iyaa juga yaa
*kembali di ruang tengah*
Yureka : Jadi, permainannya itu sebenernya kayak Truth or Dare. Mirip-mirip maksudnya.
Jadi, nanti ada pertanyaan-pertanyaan buat kita, which is kayaknya pertanyaannya udah dibuat sama Kak Anna
sebelumnya, ya kan kak?
Kak Anna : Benar sekali! Eh kecuali gue yaa. Gue
nggak bikin pertanyaan buat gue sendiri, jadi nanti kalian bisa rundingin
kira-kira pertanyaan apa yang pengen lu ajukan ke gue pas gue dapet giliran.
Yureka : Nah biasanya pertanyaannya tuh yang
personal banget. Atau, yang menyangkut 1 pihak dengan grup Batik Day atau pihak
lain yang terkait. Lalu, kalo mau dijawab yaa jawab aja. Tapi kalo nggak mau
dijawab alias nggak mau ngaku, kalian harus makan makanan atau minum minuman
yang ada di depan kalian ini. Daaan, yang bikin spesial adalah makanannya…
Chandra : Menjijikan!
Yureka : 100 untuk Chandra Setiawan! Tapi jujur gue
nggak tahu ini makanan minumannya apa aja. Nanti biar Kak Anna yang jelasin.
Intinya, apapun pertanyaan yang dikasih tapi kalian mau jawab, maka kalian aman
dari makanan minuman aneh ini. Dan sebaliknya, kalau mau cari aman, kami
persilahkan Anda semua mencicipi makanan minuman spesial ini.
Eugene : Tapi nggak di makan banget kan?
Kak Anna : Nggak kok. Yang penting masuk mulut lu.
Abis itu lu lepehin lagi juga gapapa. Makanya ini udah gue siapin juga
embernya. Hahaha.
Fikri : Sumpah niat banget pacar lu Kak Dhimas.
Dhimas : Iyaa emang, heran gue juga.
Kak Anna : Oh ya nanti gantian ngasih pertanyaannya.
Mana tuh cue card-nya?
Fikri : Pake cue
card segala ya ampun?
Chandra : Juara emang Kak Anna sumpah.
Kak Anna : Sorry
gue selipin di dapur tadi biar nggak ketauan. Hehe. Nah, ini masing-masing
orang udah gue bikinin pertanyaan. Masing-masing gue bikinin maksimal 5
pertanyaan dan pertanyaannya beda-beda yaa. Jadi gue sesuain sama current condition kalian dan juga what you’ve did in the past. Bella is
included by the way. Dan gue udah riset lewat IG-nya. Sorry yaa btw gue udah stalking lu, bel.
Bella : Ya ampun niat banget. Iyaa gapapa Kak, tapi
sumpah iyaa loh niat banget.
Dhimas : Udah terima aja deh, Bel. Dari pada besok
nggak bisa pulang lu.
Kak Anna : Tapiiii ada syaratnya, teman-teman.
Chandra : Apa tuh?
Kak Anna : This
game is only use English. Only English. So, we have to speak English all night
long playing this game.
Chandra : Why?
Kak Anna : Cause
kita kan dari dulu selalu bahasa Indo kan. Yaa memang harus sih karena kita memang
orang Indonesia. Tapi kalian merasa nggak sih dulu-dulu pas masih disini tuh
bahasa Indonesiaaaaa mulu. Curang lah kita merantau ke US tapi masa nggak
menghargai bahasa lokalnya. Ya nggak sih?
Yureka : Ya juga sih
Kak Anna : So,
everyone is okay with that?
(semuanya) : Yeah
sure // I’m in // No problem
Kak Anna : And
I think this game is really sooooo this game if we use English. Soalnya
kalian bisa swear word in English
juga. Tanpa merasa bersalah. So, just let
it out. What you wanna say freely, keluarkan disini semuanya! Okay, are you guys ready?!
(semuanya) : Yeaaah!
Fikri : What’s
inside btw, Kak?
Kak Anna : Oh yaa I almost forgot. Okay, let me introduce you all what we have tonight. I
already served 5 dishes and 5 beverages (membuka tudung saji dari bambu)
(semuanya): Iyuuuhhh // woooohhh
Chandra : Anjir baunya, Kak
Eugene : Astagfirulloh Kak Anna
Gilang : Hmm Ya Allah ambune MasyaAllah
Dhimas : You
gone crazy, honey
Yureka : Forgive
her Ya Lord!
Fikri : Asli ini apaan ya ampun
Kak Anna : Nggak usah pada lebay ah. Eh sorry, in English please. So, these are
very special for tonight. Let’s consider that those are our dessert after
dinner. Hahaha. Anyway, this is not really same as at Late Show-nya James
Corden yaa cause in that show mostly like, scorpion, 1000 year old egg, pig
blood jelly, whatsoever. But these are… well it’s similar but I make it more… human
lah, so we can still enjoy it.
Chandra : Enjoy biji mata lu, Kak. Ini apaan Ya
Tuhan
Kak Anna : Alright.
First, we have Fish Eye. All good so
far, huh?
Gilang : Yeah
not too bad. Mata ikan lele po ki, Kak?
Kak Anna : Then,
we have Frozen Chicken Heart with Yogurt…
Yureka : Jeroan nih berarti? Ya ampun iyuuuhhh
Kak Anna : Next,
we have Jalapeno Milkshake, Deep Fried
Butter, Intentines Jelly, Lime Leaves Tea, Corriander Leaves Sandwich, Opor
Spices Smoothies...
Chandra : Groooossss
Kak Anna : and 8 Subway Sauces Juice which contains
Mustard, Mayo, Chili, Ketchup, BBQ, Onion, Ranch, and Thousand Island
Eugene : For
God’s sake Kak Anna niat banget
Kak Anna : And
last but not least, a Cat Food.
Yureka : A Cat
Food? Oh my. Gue kira ini oncom loh.
Chandra : Gue definitely
avoid the Opor Smoothies sih
Yureka : Iyaa sama. Cat Food juga.
Bella : Kalo Teh Daun Jeruk masih mending lah yaa
Yureka : Iyaa makanya itu
Eugene : Yang sandwich juga oke lah
Bella : Iyaa yaa bener banget. Karena ada rotinya.
Dhimas : Jalapeno Milkshake boleh juga tuh
Gilang : Iyaa aku penasaran sepedes apa kalo udah di
blend sama susu.
Kak Anna : Okay. We’re
starting now. Wait, yang
berpasangan in real life, bisa di
acak duduknya? Biar nggak curang aja.
*semua mengubah posisi duduknya*
Kak Anna : Okay
good. Thank you. So, we begin from me to Bella who is technically next to me. After
me giving the question to Bella, later Bella gives the question to Fikri; then
Fikri gives the question to Dhimas; Dhimas to Eugene; Eugene to Gilang; Gilang
to Yureka; Yureka to Chandra; and the last one Chandra to me. Is it clear?
(semuanya) : yeaahhh
Kak Anna : Again,
if you don’t wanna answer the question, just eat the food that your partner -which
I’ve mentioned just now- has picked or selected for you. For example, before
Bella give the question to Fikri, you have to pick one food or beverage that
you want Fikri to eat it.
Bella : Ah,
yeah I got.
Kak Anna : Anyone?
Understood?
(semuanya) : Yeahh
// I got it! // Let’s go woooo!
Kak Anna : Okay,
Bella. I want you to icip the Lime Leaves Tea. For starter.
Bella : (mencium aroma tehnya). Not too bad, guys. Okay, I’m ready.
Kak Anna : Bella,
in Batik Day we have 5 guys…
Yureka : Jangan bilang kayak gue jaman dulu nih
pertanyaannya
Kak Anna : Ssttt, belom selesai. Let me finish the question. Bella, in Batik
Day we have 5 guys, and now you married one of them, Gilang. What if Gilang
didn’t confess to you and or propose you as his wife, which one do you think
you wanna dating between the rest of the guys? Fikri, Dhimas, Eugene, or
Chandra?
Bella : Hahahaha.
Oh my god. Gilang would kill me after this.
Kak Anna : Just
what if…
Bella : Ini cuma pengandaian doang kan. Hmmm I would say, I wanna dating… Eugene
(semuanya) : woooooo // eaaaaa
Kak Anna : Why?
Bella : To be
honest, the most good looking person is him… no no no, I mean, he’s white ya
kan, just like oppa-oppa in the Korean Drama. So, yeah I just choose him
because I like Kdrama and sometimes Kpop as well. And because I don’t know the
characteristic of each of them so far, except my husband. So…
Kak Anna : Just
from the appearance?
Bella : Exactly.
Just from the appearance. So sorry, Yureka.
Yureka : It’s
all good. It’s just a game, stupid game. Hahaha.
Bella : Yeah,
right.
Kak Anna : Okay
move on. So, Bella, Which food do you want Fikri to icip-icip?
Bella : Hmmm…
Kak Anna : Eh wait.
Btw, satu makanan bisa dikasih ke orang lain di pertanyaan selanjutnya yaa
Chandra : Maksudnya?
Kak Anna : Iyaa kan makanannya terbatas nih dan kan
kita berdelapan trus bakal main 3-5 putaran jadi misal Lime Leaves Tea ini bisa
buat ke yang lain misal ke Fikri atau ke Chandra atau yang lain-lain pas mereka
dapet gilirannya.
(semuanya) : oh yaa yaa kak sip // alright!
Kak Anna : Ayo bel, choose one
Bella : Hmm the
yogurt one!
Fikri : No way.
(mencium aroma yogurt jeroan itu). Iyuuhh baunya. Seriously, sniff it!
Dhimas : Coba gue cium (menciun aroma yogurt itu
juga). Damn. This is hell. Seriously
Bella : The
question is… Fikri, name one person that you think is the most annoying in
Batik Day group?
Fikri : Shit!
Kak Anna : Come
on, Fik. I think I know the answer.
Fikri : So, if
I answer, I don’t need to eat this, right?
Kak Anna : Yap.
Exactly.
Fikri : Hmmm…
Eugene : Is it
he or she?
Fikri : It’s
too obvious if I say it…
Gilang : Come
on, Fik!
Yureka : But I
guess if Fikri be honest, and the next question kinda similar, persahabatan
kita hancur, teman-teman.
(semuanya) : hahaha
Fikri : I
better eat this (kemudian memakan yogurt jeroan itu dan Fikri hampir
muntah).
Chandra : Telen! Telen!
Fikri : Wekkk. Boleh gue lepeh nggak?
Kak Anna : Boleh boleh. Nih ember nih
Fikri : (memuntahkan jeroan yogurt itu). Disgusting!
Kak Anna : Next,
Fik.
Fikri : Okay,
Kak Dhimas, I want you to taste the… Jalapeno Milkshake
Dhimas : You
heard me, you heard me. Okay, I’m ready!
Fikri : Kak
Dhimas, we know that in Batik Day we have 3 amazing women; Kak Anna, Kak
Yureka, and my cousin Farida. Rank from the most to the least beautiful women!
(semuanya) : eaaaa
Eugene : Yaa udah jelas lah yang the most Kak Anna.
Chandra : Iyaa tuh kalo nggak, nggak dikasih entar
malem.
Dhimas : Sialan lu.
Yureka : Jujur aja lah, Dhim. Gue udah tahu kok
jawabannya. I mean, I have the feeling
that I would be the least.
Dhimas : Nggak gitu juga, Yur. Gimana ya? Nana, are you out of your mind?
Kak Anna : Yaudah minum aja Jalapeno-nya susah amat
sih.
Dhimas : Ya udah lah minum aja nih jalapeno-nya.
(tidak lama Dhimas meneguk Jalapeno Milkshake itu)
(semuanya) : (bertepuk tangan) wuuuuuu // well done, dude!
Fikri : Pedes nggak kak?
Dhimas : After
taste-nya sih kerasa banget. Huaaaahhh!
Kak Anna : Continue!
Dhimas : Oke. Ih lama-lama pedes loh. Ini gue ke
Eugene yaa.
Eugene : Eh pilih dulu buat gue apaan?
Dhimas : Oh iyaa. Lah ngebet amat lu. Eh wait, Eugene bukannya nggak suka pedes
yaa?
Yureka : Bisa makan pedes cuma nggak endure aja.
Dhimas : Nah boleh nih Jalapeno bekas bibir gue.
Mampus lu.
Eugene : Oh
myyyyy
Dhimas : The
question is… hua pas nih. Speaking of
bibir or lips,
Eugene : Feeling gue nggak enak...
Dhimas : Eugene,
where was your first kiss with Yureka?
(semuanya) : (bersorak sorai ramai kayak di kebun
binatang)
Yureka : Anjin*!!! Siapa sih yang bikin pertanyaan?
Eugene : Shit!
Eh ‘when’ or ‘where’?
Dhimas : Where.
Dimana? Eaaa eaaaa
Eugene : Don’t
look at me like that, you… damn it!
Chandra : Dimana tuh muuuu muuu muach nyaaa
Yureka : Chandra paling semangat kalo kontennya yang
kayak gini.
Fikri : Iyaa kak Chandra will rule this game
Chandra : Oh
yeaah. You got it, kiddo!
Kak Anna : Cepetan, Jin! Lama lu!
Eugene : Yureka,
I’m sorry but I can’t figure out if I drink this cause it smells soooo fuck***
spicy. So I’m gonna tell them.
Yureka : Tell
them, it’s up to you.
Eugene : So, I
first kissed Yureka actually in….
(semuanya) : Eaaaaa // sssttt… // come on!
Eugene : In
Yureka’s apartment. When we got back from Liberty Statue.
(semuanya) : eaaaaaaaa
Dhimas : Yang pas baru jadian itu?
Eugene : Iyaa. Hehehe.
(semuanya) : eaaaa
Chandra : Gue kira pas tahun baruan di Times Square
Dhimas : Lah itu kan udah berapa bulan jadian kali,
Chan. Nggak mungkin cipokannya nungguin malam tahun baru lah.
Chandra : Iyaa kelamaan yaa. Hahaha.
Eugene : Bangke lu. Sialan.
Kak Anna : Nggak nyangka Yureka serelijius ini bisa berbuat
hal seperti itu.
Yureka : It’s
just a kiss, everybody. So what?
Bella : Yureka
wanna say something?
Yureka : Nope.
Nothing to say right now.
Chandra : Abis ini Eugene yang nggak dikasih jatah
sama Yureka.
(semuanya) : eaaaaaa // hahaha
Yureka : Oh
Lord, what kind of game is this?
Kak Anna : Okay
next!
Eugene : Well
Gilang, I want you to eat the Deep Fried Butter.
Gilang : Look
so yummy!
Eugene : The
question is… Gilang, who is the best bromance in Batik Day so far?
Gilang : Hmmm
nice question… Tapi kok susah juga yaa
Dhimas : Jersey basket hadiah dari gua balikin lah,
Lang, kalo lu nggak milih gue.
Gilang : Jangan gitu dong. Haduh, piye iki. Everyone is my bromance.
Kak Anna : Jawaban macam apa itu. Choose one lah.
Gilang : Makan wae wis mentegane (kemudian Gilang
memakan Deep Fried Butter yang dipilih Eugene)
(semuanya) : wooooo // waaaahhh
Yureka : Baek baek kena heart attack, Lang
Gilang : Amit-amit. Kan cuma segigit aja, Yur.
InsyaAllah gapapa lah.
Bella : Kayak apa, Yah, rasanya?
Gilang : Yaa kayak mentega tapi digoreng, Bun. Cuma
ini tuh, you eat a whole bite of butter.
Trus… tahu nggak sih kayak makan martabak pinggir jalan yang blue band-nya
banyak banget sampe kebas di lidah?
(semuanya) : Ohh iyaa iyaa // gimana tuh // yaa tahu
tahu
Kak Anna : Okay,
next.
Gilang : Yureka,
I choose you…
Yureka : Please
not the cat food, please not the cat food…
Gilang : Cat
Food!
Yureka : F**k!
Damn you!
Gilang : Yureka,
who is the person you think you regret to work with during Batik Day in 2018?
Yureka : Wow. Very tough one.
Hmm, I don’t really want to eat the cat food so I will reveal it. And the
person ain’t in here, anyway. To be honest, I regret to work with Farida back then.
Sorry, Fikri
Fikri : It’s
okay. Telpon Farida sekarang bisa? Halo Farida, Kak Yure katanya….
Yureka : Ehh jangan jangan.
Gilang : Why,
Yur?
Yureka : I
love her as my sister in our circle. But in the event, she wasn’t really able
to handle her own task. And she always critized me very often. I wasn’t really
comfortable with that. So, I guess she is… I just feel so regret to be team
work with her back then. But other than that, I still have huge caring to her
in our circle.
Kak Anna : I
appreciate your honesty.
Eugene : Good
job, babe.
(semuanya) : (bertepuk tangan)
Yureka : Thanks.
So, bye bye Cat Food! Haha!
Kak Anna : Next!
Yureka : Chandra,
Chandra, Chandra… It’s just because you ever once worked in Subway, so I want
you to drink the 8 Subway Sauces over here. Selamat menikmati!
Chandra : Thank
you. But bring the question please!
Yureka : Chandra,
we all know now you’re dating Regina right now, the Asian descendant girl from…
mana? Vietnam ya?
Chandra : Yap. Her
grandparents from Vietnam..
Yureka : … and
we also know you used to date Olivia who is the local girl, white girl,
American. Right? So, the question is, which one do you think kissing you
better; Olivia or Regina?
(semuanya) : wooooohhh // oh yeaahh babeeyy
Chandra : Ya Tuhan!
Eugene : Mampus lu. Makan tuh cipokan!
Chandra : Okay
okay… hmmm maksudnya yang better
kisser gitu?
Kak Anna : Yeah,
you can say that.
Chandra : Yaah nanti ketahuan dong.
Kak Anna : Yaudah tinggal minum aja tuh saos susah
amat.
Chandra : Ya dah, minum aja dah (kemudian Chandra
meminum saus tersebut)
(semuanya) : wooooohhh // yeaahhh // you got it!
Chandra : Iyuuhhh
disgusting, seriously! Damn it!
Kak Anna : Here
the basket if you wanna throw up
Chandra : No,
I’m fine. Next ya. Hahaha. Kak Anna…
Kak Anna : Have
you found a question for me already?
Chandra : Oh
of course. Don’t worry.
Eugene : And I
know what the question would be.
Kak Anna : Bring
it! Eh wait, choose me one food or drink over here.
Chandra : I select
… Opor Spices Smoothies. Okay here’s the question. Sssttt… listen carefully yaa. Answer it or zip the Opor Smoothies.
Kak Anna : Quick,
you f*cktard!
Chandra : Kak Anna… how is Dhimas in bed?
(semuanya) : (bersorak sorai, rame seperti di pasar)
Kak Anna : (terdiam tidak bergeming dan menampakkan
wajah datar tapi bete)
(semuanya) : eaaaa eaaaa // woooohhhh
Kak Anna : Cheer
it up, but I’m gonna drink this! (Kak Anna mengambil gelas itu dan meminum
Opor Smoothies-nya dan dia hampir muntah)
(semuanya) : wooooohhhh // you got it kak! //
eaaaaaa // yeaaahhhh
Yureka. New
York. Reunian Batik Day. Masa Depan.
Kak Anna memang paling ahli mengisi momen-momen
berharga ini dengan kegiatan-kegiatan yang memorable.
Ya, saking memorable-nya, aku sampai
tidak habis pikir bagaimana dia bisa punya ide serinci itu untuk membuat permainan
seperti yang dilakukan James Corden di acaranya. Ya, permainan “Spill Your Guts or Fill Your Guts”
membuat momen reunian Batik Day ini menjadi ramai dan penuh. Ramai karena
sering kali kami berisik menyoraki satu pemain dan pemain-pemain lainnya. Penuh
karena meskipun Farida absen, tapi masih ada Bella yang menjadi ‘pengganti’
reunian itu. Penuh juga karena kami benar-benar merasakan kehangatan dan
keakraban seperti kala momen menjelang Batik Day tahun 2018 silam. Meskipun
tentu secara penampilan, kami jauh lebih tua daripada kami yang masih menjadi
mahasiswa dulu, tapi bercandanya kami, lawakan receh kami, saling
ngata-ngatain-nya kami pun masih sama. Seperti tidak akan habis ditelan waktu.
Setelah selesai melakukan games Spill Your Guts
yang ternyata selesai pukul 23 malam, sesuai rencana, kami menyempatkan diri
melakukan video call dengan Farida
yang ada di Jakarta. Karena perbedaan waktu sekitar 12 jam, jadi sepertinya
tidak masalah kalau mengganggu Farida saat ini karena di Jakarta kiranya sudah
jam 12 siang di hari berikutnya. Telpon pertama tidak diangkat, telpon kedua
juga tidak diangkat oleh Farida. Akhirnya kami memutuskan untuk menunggu
beberapa saat.
“Kayaknya dia lagi nggak di rumah deh. Tunggu nanti
aja gapapa kan yaa? Kayaknya lagi sama Hanan deh”, ujar Fikri, sepupu Farida
yang selalu tahu keberadaan sepupunya. Ya iyalah, sepupunya.
“Iyaa selaw aja lah. Namanya juga lagi pacaran”,
jawab Kak Anna sedang merapihkan sisa-sisa game Spill Your Guts or Fill Your Guts tadi.
Baunya masih tercium sangat menjijikan. Apalagi tadi
Eugene sempat muntah waktu memutuskan meminum Opor Smoothies daripada menjawab pertanyaan “How much money you have spent for you wedding?”. Ya ampun, aku
sangat bangga karena sekepo apapun sahabat-sahabat kami, tapi dengan rendah
hati Eugene ingin menutupinya. Tapi bicara soal berapa biaya yang telah kami
habiskan waktu itu, ya memang banyak sih. Jadi, aku dan Eugene memang telah
sepakat tidak memberi tahukan siapapun kecuali keluarga kami sendiri. Supaya
tidak dibilang riya atau apalah itu. Hehehe.
Sambil menunggu Farida mengangkat telpon, kami
ngobrol-ngobrol banyak hal. Terlebih membicarakan hal-hal yang ada di zaman
kami kuliah dahulu. Misalnya Dhimas nostalgia waktu kami jalan-jalan di Kanada
dulu. Lalu Gilang yang curhat karena katanya New York sering membuatnya sakit
kepala karena bising terlalu banyak orang, walau lama-lama terbiasa dan malah
sedih waktu mau pulang ke Indonesia. Sedangkan Eugene yang membawa kembali
kenangan-kenangan main basket bersama anak-anak Batik Day atau dengan anak-anak
Indonesia lainnya. Kemudian Fikri yang mengingatkan kembali memori waktu
rapat-rapat Batik Day, termasuk salah satunya mengingatkan padaku sebuah
pengetahuan yang aku jujur baru tahu saat ini.
“Kak Yure, belom lama si Farida cerita. Katanya
inget dia dulu lu pernah sholat jamaah berdua ama Kak Eugene. Nah gue juga baru
tahu nih, ternyata kalau sholat berdua doang kalo bukan mahromnya, itu nggak
sah kak”, ungkap Fikri membuatku sontak terdiam.
“Hah? Iyaa yaa? Ya ampun. Astagfirulloh. Sumpah dulu
gua nggak tahu. Beneran”, responku terkejut.
“Iyaa katanya si Farida gitu. Trus gue tanya ke
bokap gue, katanya yaa bener. Tapi gapapa lah kan dulu nggak tahu. Sekarang
udah kawin juga ya kan?”, lanjut Fikri menenangkan.
“Tuh coba kalau nggak gue comblangin. Nambah tuh ke
daftar dosa lu, Yur”, Kak Anna menyambar bagai petir.
“Iyaa yaa hahaha. Again, thank you so much loh kakak Arianna bukan Grande”, ujarku
melempar candaan ke Kak Anna.
“Udah lama kali nama IG gue ganti. Hahaha”, respon
Kak Anna malah mengkorelasikan ke hal lain. Tidak nyambung. Tapi memang benar,
dulu nama IG Kak Anna adalah @ariannabukangrande. Sekarang @aaariannna111. Alay
nggak sih?
“Penting yaa untuk tahu nama IG lu, Kak?”, tanya
Eugene iseng.
“Berisik lu. Udah muntah di rumah gue. Huh. Gak deng
becanda, Jin. Hahaha. Eh btw, gue masih penasaran deh si Farida kenapa sih
putus ama si Randy?”, tanya Kak Anna.
“Vito kali namanya”, ucap Fikri dengan cepat.
“Lah bukannya nama panggilannya Randy?”, tanya Kak
Anna lagi.
“Iyaa bener, Randy Navito nama lengkapnya. Tapi
panggilannya Vito”, jawab Fikri lagi.
“Yaa jangan salahin gua lah kan nama IG-nya
@randynavito, yaa gue sah aja dong panggil dia Randy”, respon Kak Anna agak
nyolot.
“Ketemu aja kagak pernah lu sok-sokan”, sambar Chandra.
“Yeeee emang lu pernah ketemu? Sotoy”, jawab Kak
Anna bernada ganas.
“Nggak juga sih. Hahaha”, balas Chandra.
“Nggak tahu yaa padahal pas waktu itu dia pulang ke
Indo kan si Vito sidang tuh, trus pas wisuda juga dateng si Farfar. Kalau nggak
salah emang udah anyep katanya. Yaa maksudnya udah banyak masalah juga. Kan
emang udah lama mereka pacaran cuma sering on-off
juga. Jadi yaa ujung-ujungnya off
beneran. Kagak balik-balikan lagi”, jelas Fikri panjang lebar.
“Padahal cocok sih menurut gue ama si Farida. Yaa take care banget gitu loh anaknya”,
jawab Kak Anna.
“Tahu dari mana lu dia anaknya take care. Sotoy emang Kak Anna”, sambar Chandra lagi.
“Berisik!”, sambar balik Kak Anna sambil melempar
serbet makanan yang ada di hadapannya ke arah Chandra.
Semuanya pun tertawa lepas berkat gelagat Chandra
dan Kak Anna yang memang dari dulu seperti itu, sering sahut-sahutan tapi tidak
ingin disalahkan. Tapi tertawa kami tiba-tiba hening ketika Dhimas melakukan
sesuatu yang sangat amat super duper mengejutkan kami, tapi ini juga menjadi
hal romantis yang pernah aku liat dari seorang Dhimas.
Ketika kami sedang bercanda saat itu, Dhimas dan
Gilang sebenarnya dari beberapa menit lalu menghilang entah kemana. Sepertinya
ke dapur karena sesaat setelah itu mereka keluar dari dapur membawa satu loyang
pie buah hasil buatan Chandra untuk merayakan ulang tahun Eugene yang ke 28.
Sudah lewat sih tanggal 20 tapi never too
late kata mereka. Hahaha. Dan jujur aku tidak tahu ini sama sekali. Jadi
ini adalah surprise dari anak-anak
Batik Day tanpa sepengetahuanku dan Eugene.
“Happy
birthday Eugene, happy birthday Eugene, happy birthday, happy birthday, happy
birthday Koko Eugene”, semua bernyanyi termasuk aku meskipun masih tidak
menyangka sang suami mendapat kejutan dari sahabat-sahabat kami.
“Wah thank you guys. Udah lewat loh padahal”, ucap
Eugene tersenyum.
“Nggak mau, Jin? Yaudah gue jual aja dah ke toko
besok”, lanjut Chandra yang protes karena dia orang dibalik pembuatan pie itu.
“Eh jangan jangan. Bercanda. Thank you banget loh”,
ujar Eugene.
“Yang, aku nggak ikutan loh beneran. Aku sama sekali
nggak tahu”, ucapku pada Eugene.
“Eh bukannya ulang tahunnya Eugene bulan Mei ya?”,
tanya Kak Anna dengan naifnya.
“20 Maret! Cek KTP gue kalo perlu”, protes Eugene
“Gue aja inget kak. Masa lu lupa. Dulu kan kita
pernah ngasih dia surprise juga ke
dorm-nya”, ucap Fikri.
“Masa sih?”, jawab Kak Anna masih naif.
“Pikun nih pacar lu, Dhim”, sambar Chandra.
Setelah make a wish yang ditandai dengan Eugene
yang menutup mata dan diam sejenak beberapa detik, lalu meniup lilin-lilin yang
ada di atas pie buah itu, ternyata ada hal yang lebih menakjubkan lagi.
Lagi-lagi aku tidak tahu rencana ini sama sekali. Tapi ternyata semua
cowok-cowok Batik Day sudah tahu. Lebih tepatnya mereka telah mengetahuinya
saat mereka main billiard di Ace Bar tadi siang. Hal menakjubkan itu adalah
Dhimas yang mengambil sebuah cincin dari kue pie kecil yang diletakkan
bersebelahan dengan pie buah yang dibuatkan Chandra untuk Eugene. Pie kecil
dengan topping mix berries itu juga dibuatkan Chandra atas pesanan Dhimas yang
berniat melamar Kak Anna malam ini.
Ya, Dhimas, pacarnya Kak Anna yang sudah dipacarinya
selama kurang lebih 4 tahun belakangan, akhirnya melangkah maju untuk
menjadikan hubungan mereka lebih serius. Oh Tuhan, ternyata kami sudah beranjak
tua. Aku, Eugene, Gilang, Bella, Chandra, dan Fikri menjadi saksi dari proposal
itu. Here we go.
“Oh My God,
what is this?”, lontaran kata-kata Kak Anna bernada agak bergetaran.
“Nana Arianna…
thank you for being with us since 2018, and… being with me since a year later
which means we’ve been through many barriers, obstacles, anything for these 4
years. I know we may stepping the same stone in the next few years, but we’ve
been talked about this lately. Oh guys, just for your record, Nana has been
considered herself to convert to my believe…”, ucap Dhimas panjang lebar.
Mendengar perkataan Dhimas barusan, semuanya
terkejut dan menghela napas dalam-dalam. Ya, hal itu adalah hal terbesar yang
pernah kami dengar. Kami tahu, kami sangat tahu Kak Anna adalah seseorang yang
relijius di keyakinannya. Dia adalah seorang Katolik yang cukup relijius. Jujur
aku sebenarnya tidak masalah apapun agama dan keyakinan yang dimiliki seseorang
bahkan ini adalah sahabatku sendiri. Tapi apapun pilihannya, mungkin juga
karena telah hidup bersama dengan Dhimas selama 4 tahun ini, jadi ada banyak
pertimbangan yang ia olah selama ini termasuk pindah keyakinan.
Kak Anna kemudian mengatakan bahwa ini semua tanpa
paksaan dari siapapun termasuk dari Dhimas. Ya, kita juga tahu Dhimas memang
tidak serelijius itu, tapi yang kita tahu memang keduanya awalnya cukup concern soal perbedaan agama yang mereka
hadapi. But eventually, they figured out
what’s the best for them, for each of them. Dan aku tahu pasti dilubuk hati
keluarga besar Kak Anna ada rasa sedih atau kecewa, tapi aku yakin juga mereka
pasti bisa belajar untuk menerima keputusan Kak Anna dan semoga dia bisa
bertanggung jawab atas keputusannya itu. Tunggu, ini sungguh reunian yang
sangat mengharukan.
“He’s right,
guys. I actually started to read Arabic letters since a year ago… and I also started
sholat several weeks ago… I hope you all understand”, ungkap Kak Anna agak
berkaca-kaca matanya.
“Sure” // “No
problem, Kak” // “We’re happy for you”.
Secara bersamaan kami melontarkan kalimat-kalimat terbaik untuk Kak Anna.
“And if you
wanna know, I took already my words back… Now I believe in marriage! Because of
this guy”, ungkap Kak Anna dengan wajah penuh keceriaan.
“Bukan karena sekarang lu kerja di bridal shop, Kak?”, tanya Chandra iseng
menyambar.
“Hmmm, maybe
yaa. hahaha”, dijawab Kak Anna sambil tersenyum lebar.
Semua yang mendengar termasuk diriku sangat terkejut
mendengar pernyataan itu. Karena semua dari kami tahu kalau sejak dulu Kak Anna
memang tidak percaya pernikahan. Tapi mungkin waktu yang merubah pikirannya.
Apapun itu, mau berubah atau tidak, aku tetap mendukung segala perubahan yang
terjadi pada Kak Anna dan juga Dhimas.
“So, here is
my proposal. Angelique Arianna Inolatan, my love, my honey, my bagel, my sandwich.
Will you marry me?... or forever be my partner in love? And my wife… oh shit,
I’m suck at proposing…”, ujar Dhimas terbata-bata karena gugup.
“It’s okay,
hun…take your time”, respon Kak Anna mengusap rambut Dhimas dengan lembut.
“Let me repeat
boleh yaa. Nana, Angelique Arianna
Inolatan, would you be my wife and my partner ever be?”
“Sure, honey! And
yes, I would love to!”
Dhimas pun menyematkan cincin yang ia pegang sejak
beberapa menit lalu ke jari manis tangan kanan Kak Anna. Mereka berdua pun
berciuman dengan mesranya. Ciuman tanda bahagia dari keduanya. Semua pun
bersorak sorai menyoraki pasangan yang baru saja bertunangan ini. Wah, indah
sekali reunian kali ini. Benar-benar mengejutkan.
$$$
Setengah jam pasca lamaran Dhimas ke Kak Anna, kami
menghubungi Farida lagi menggunakan smartphone-nya
Fikri. Tidak berapa lama langsung di angkat Farida. Ternyata yang tadi tidak
diangkat itu karena Farida sedang berada di dalam bioskop dan tentunya hape-nya
di silent mode untuk beberapa saat.
Kala itu Farida tidak sendirian karena ia sedang
pergi ke PIM dengan kekasihnya, Hanan. Hmm padahal awalnya janjian mau telpon
di rumahnya supaya tidak terlalu berisik tapi katanya hari ini mendadak ke
nonton dengan pacarnya karena seminggu kedepan Hanan mendadak ada tugas ke luar
kota. Hanya ke Bandung sih katanya tapi aku mengerti kok karena bagi pasangan
manapun sepertinya dinas ke luar kota yang dekat pun akan tetap dianggap jauh.
Hahaha. LDR memang merepotkan.
Meskipun agak bising karena yaa namanya juga mall,
tapi kami masih bisa berkomunikasi dengan baik meski hanya lewat video call. Farida bilang dia sedih sekali
ketika tahu kalau Gilang ke US lagi karena dia semacam sudah menebak kalau bisa
saja Batik Day ngadain reunian. Dan tebakannya pun benar, kami akhirnya
mengadakan reunian di apartemen Kak Anna, meskipun apartemennya bukan yang
dulu. Meski sedih karena tidak bisa berkomunikasi langsung dengan Farida tapi
rindu kami dengannya cukup terobati.
Meski tidak bisa juga ikut reunian di New York, tapi
ternyata Farida membawa kabar baik untuk kami yang berada di Big Apple ini. Bisa tebak apa itu? Kabar
itu persis seperti yang baru saja anak-anak Batik Day saksikan 30 menit lalu.
Yap, Farida juga baru saja dilamar oleh kekasihnya! Katanya Hanan melamar
Farida semalam waktu mereka selesai kondangan di bilangan Kemang, Jakarta
Selatan. Meskipun katanya tidak terlalu romantis karena di lamar di mobil
karena saat pulang kondangan Jakarta saat itu macet parah. Tapi gadis mana yang
tidak kelepek-kelepek kalau dilamar pacarnya sendiri meskipun hanya di dalam
mobil, hah? Jangankan hanya di mobil, dilamar saat makan mie ayam gerobakan pun
pasti sama bahagianya. Bukan begitu?
Farida juga cerita bahwa acara pertunangan yang official akan dilaksanakan 3 minggu dari
sekarang dan rencananya pernikahan akan dilangsungkan akhir tahun ini.
Sepupunya, Fikri, sama sekali tidak mengetahui rencana ini karena kata Farida ini
memang agak mendadak dikarenakan Hanan akan dipindahtugaskan ke luar pulau per
2 januari 2024. Dan sepertinya memang Farida juga akan ikut Hanan pindah dan
akan settle disana. Jadi, Farida di
akhir tahun nanti juga akan resign
dan mencari pekerjaan baru di tempat baru nanti. Tapi kata dia, yaa entah dia
akan bekerja lagi atau akan mengurus anak kalau memang sudah punya momongan,
tapi yang jelas sejauh ini keduanya sudah sepakat untuk menjalani hubungan yang
lebih serius. Kedua keluarga juga sama-sama sudah setuju dan malah tidak sabar
karena katanya Hanan ini anak pertama jadi orang tua Hanan sudah tidak sabar
ingin mengendong cucu. Hahaha. Jadi ingat Papanya Eugene juga pernah bilang
begitu dulu.
Kami pun juga memberitahukan Farida apa yang baru
saja terjadi pada Kak Anna dan Dhimas. Sesuai tebakanku, Farida histeris
mendengar kabar itu. Tapi bedanya Dhimas dan Kak Anna belum tahu mau
melangsungkan pernikahan kapan dan dimana karena masih banyak hal yang harus
diurus. Jadi mereka akan take a time
untuk masing-masing sampai mereka berdua siap. Meski begitu, kami yang di New
York saat ini pasti akan mendoakan kelancaran acara Farida dan Hanan sampai
hari H tiba. Hmmm, mudah-mudahan aku bisa menyaksikan pernikahan mereka di
Jakarta, sama seperti Farida menyaksikan aku dan Eugene menikah kala itu. Ya,
gantian gitu maksudnya.
Setelah sekitar 1 jam berbincang-bincang dengan
Farida dan sedikit juga dengan Hanan, akhirnya kami menutup video call itu. Waktu sudah menunjukkan
pagi dini hari juga. Seperti biasa, bukannya pulang, kami berakhir menginap di
apartemen Kak Anna. Dan seperti biasa juga, meskipun berada di negara dengan
budaya barat, tapi kami orang Indonesia masih menjunjung tinggi nilai ketimuran
di mana kami yang perempuan tidur di kamar tamu yang Kak Anna sudah siapkan,
sedangkan yang laki-laki, karena jumlahnya lebih banyak dari kami yang perempuan
tidur di kamar utama alias kamarnya Kak Anna dan Dhimas yang ukurannya memang
lebih besar dari kamar yang aku dan Bella dan dua Batik Day junior inapi saat
ini.
Malam yang indah, reunian yang menyenangkan, dua
kabar bahagia yang menggetarkan jiwa dan raga, semuanya luar biasa! Dan kami
tidak sabar esok hari akan nostalgia keliling New York bersama-sama.
$$$
Keesokan harinya, Minggu 26 Maret 2023, kami
berdelapan plus dua Batik Day Junior rencananya hari ini akan ke beberapa
tempat di New York yang sering atau pernah kami lalui selama acara Batik Day
zaman dahulu. Selain nostalgia, kami juga ingin menunjukkan tempat bersejarah
kepada Yorka dan Eula yang orang tua mereka dulunya pernah ada disitu melakukan
kegiatan yang membuat kami bisa menjadi sahabat seperti sekarang ini. Kalau
Yorka sih mungkin sudah bisa paham yaa, tapi kalau Eula, yaa meskipun masih
bayi tapi mudah-mudahan dia bisa meresapi lah kalau New York ini memang tempat
bersejarah bagi kedua orang tuanya.
Tempat pertama yang kami kunjungi tidak lain adalah
apartemen Kak Anna yang berada di wilayah Hell’s Kitchen. Wah, benar-benar
kenangan manis. Meskipun kami tidak bisa masuk ke dalam karena tidak lain
karena Kak Anna juga sudah tidak punya kuncinya, tapi kami masih bisa
menikmatinya dari kejauhan. Kalau kata Eugene “Eh balkon itu. Kenangan banget”.
Ya, Eugene mengaku kalau balkon apartemen lama Kak Anna adalah yang paling
berkesan karena disitulah ia mencurahkan semua unek-uneknya pada Kak Anna akan
ketertarikannya pada diriku sebelum akhirnya dia memutuskan untuk mengungkapkan
perasaannya padaku di Pulau Liberty
tahun 2018 silam. Kami juga tentunya mengabadikan momen itu ke dalam
potret digital. Benar-benar the real
reunion. Aku pun berbicara pada Eula “Nih Eula, yang Mommy ceritain waktu itu.
Mommy foto disini sama Papa. Difotoin sama Tante Anna. Masih nyimpen nggak yaa
Mommy?”
Lalu Kak Anna tiba-tiba nyeletuk sambil berkata “Eh,
Yur, sini gue fotoin sama Eugene sama Eula disini.”
Ya akhirnya aku dan Eugene foto lagi di tangga depan
apartemen Kak Anna di rumah nomor 415 ini Jalan West 52nd ini. Tidak
lama setelah itu, aku pun mengunggah foto itu bersamaan dengan fotoku dengan
Eugene 5 tahun silam ke feed Instagram-ku dengan caption “2023 vs 2018. Di
tempat yang sama, dengan orang yang sama tapi nambah 1 anggota baru. Hehe. Terima
kasih, New York!”. Untung di foto yang terbaru ini, Eula pas sekali sedang
tersenyum sumringah. Pas dengan ekspresiku yang juga ceria memperlihatkan gigi,
sedangkan Eugene ekspresinya kurang lebih sama waktu 2018 silam, senyum tapi
tidak memperlihatkan gigi. Itu jauh lebih baik karena hampir di setiap foto
Batik Day, ia jarang sekali mau senyum. Typical
Eugene.
Setelah nostalgia di apartemen Kak Anna, beberapa
tempat lain yang kami kunjungi adalah KJRI New York, The Carlyle A Rosewood
Hotel atau hotel di mana model-model fashion show dulu menginap yang letaknya
tidak jauh dari kantor KJRI, dan juga melewati beberapa café yang sering kita
kunjungi waktu rapat-rapat menjelang Batik Day seperti Bel Ami Café, Panda
Bubble Tea, dan Joe & The Juice.
Sebagai bonus, kami juga ke tourist attraction lain seperti ke apartemen Monica Geller alias
Friends’ Apartment di Bedford Street dan apartemen Carrie Bradshaw di Perry
Street. Tadinya kami mau nostalgia juga ke NYU atau Columbia University, tapi
sepertinya akan kami lakukan masing-masing karena sayangnya matahari sudah
terbenam dan tidak terasa kami seharian di luar. Aku dan Eugene akhirnya pamit
duluan kembali ke AirBnb kami yang terletak di dekat apartemenku dulu dekat
Mott Street yang juga berdekatan dengan Little Italy dan China Town. Aku juga khawatir
Eula akan kelelahan hari ini. Jadi, nostalgia ke tempat lainnya akan kami lanjutkan
besok dan lusa.
Akhirnya, Eugene dan aku pun harus berpisah dengan
teman-teman Batik Day tercinta saat kami selesai makan malam di L’Artusi.
Berpisah sementara kok. Aku yakin aku akan bertemu mereka lagi dan kami juga
masih akan bertegur sama di Whatsapp Group atau media sosial kami
masing-masing. Gilang dan Bella plus Yorka juga berpamitan. Mereka mulai malam
ini sampai besok juga menginap di AirBnb tapi di wilayah yang berbeda yaitu
dekat Lower Manhattan. Chandra juga harus kembali ke daratan Queens dan
bersiap-siap besok kembali bekerja, mencari sesuap roti baguette dan orange juice. Sedangkan Fikri menginap 1
malam lagi di tempat Kak Anna dan besok pagi-pagi baru kembali ke Cambridge
karena suka tidak suka dia tetap harus kembali berhadapan dengan tesisnya. Kami
pun saling berpelukan bukan sebagai tanda perpisahan melainkan sebagai harapan
bahwa kami akan bertemu lagi secepatnya.
Aku dan Eugene plus Eula masih punya beberapa hari
di New York sebelum kembali ke San Francisco. Hmm, rasanya tidak pernah tega
meninggalkan kota raksasa ini. Big Apple
ini selalu punya cerita tersendiri dan tidak akan pernah habis di makan zaman.
Aku harap ceritaku ini bisa aku bagikan ke anak-anak dan cucu-cucuku di hari
tua nanti. Mereka pasti akan bangga punya orang tua yang bersatu saja
disaksikan oleh sebuah patung kebanggaan Amerika, Liberty Statue. Mereka juga pasti
akan bangga bahwa Mommy dan Papanya punya sahabat-sahabat yang selalu support satu sama lain sampai awet
hingga sekarang ini, terlebih salah satu dari mereka berhasil menyatukan bapak
ibunya. Hahaha. Lagi-lagi Kak Anna.
Dari kamar Airbnb, aku dan Eugene melihat cahaya
lampu kota New York City yang kami pun masih hapal bagaimana nuansa dan atmosphere-nya. Kata Eugene, New York
tidak berubah. Vibe-nya masih sama
seperti dahulu. Walau semakin ramai banyak penduduk, tapi selalu mengukir
cerita indah. Tunggu, aku sedang menulis puisi atau apa sih?
Meskipun sudah merantau lagi ke Amerika, tapi
kembali ke New York tidak hanya membuka memori-memori indah zaman kuliah dulu,
melainkan membuat semangat baru yang tidak akan bisa diganti dengan apapun.
Reunian Batik Day juga meninggalkan kabar gembira nan mendebarkan hati. Terima
kasih, New York! Reuniannya menyenangkan!
$$$$$
5 TAHUN KEMUDIAN…
Eugene. San
Francisco, 30 Januari 2028. Masa Depan.
Nggak kerasa waktu berlalu cepat banget. Gue masih
inget dengan fresh-nya reunian Batik Day di NYC 5 tahun lalu. Yang pasti udah
banyak kabar baru dari masing-masing anak Batik Day. Misalnya Gilang dan Bella
yang udah nambah anak jadi 2. Ya, jadi si Yorka punya adik laki-laki yang
diberi nama Elm Yale Prasetyo atau panggilannya Iyel. Kira-kira tahu dong
kenapa dinamain Yale? Hahaha. Sungguh keluarga yang kreatif!
Lain halnya dengan Chandra yang masih berstatus single. Beberapa tahun pasca reunian
Batik Day, sayangnya dia putus sama Regina. Kurang tahu alasannya. Tapi sejauh
ini dia masih mau sendiri dulu katanya. Oh ya, dia sekarang udah nggak di New
York, dia mencoba peruntungan di tanah Eropa. Karena dulu dia sekolah pastry
dan spesialisasinya memang makanan Prancis, akhirnya dia membulatkan tekad buat
pergi ke Prancis dan sekarang dia berhasil ‘menjajah’ tanah Prancis. Udah
setahun terakhir dia tinggal di kota kecil bernama Colomiers, sekitar 30 menit
dari Kota Toulouse. Dia kerja jadi juru masak di hotel bintang 4 di kota itu. Gue
seneng sih karena setidaknya Chandra bisa lebih deket aksesnya ke adek
kembaranya si Chelsea yang emang udah lama tinggal di Barcelona.
Bagaimana dengan Fikri? Setelah berhasil lulus
dengan gelar Master di bidang Transportasi dari Massachusetts Institute of
Technology, dia memutuskan buat menetap dan bekerja disana. Alhamdulillah-nya juga
sekarang dia udah beristri. Kiwww kiwww! Fikri ketemu istrinya, Nadira, di
kampus MIT. Mereka berdua waktu itu sama-sama mahasiswa S2 asal Indonesia yang
sedang studi di kampus itu.
Awalnya katanya emang cuma teman akrab di kampus
karena sama-sama orang Indonesia, tapi entah kenapa si Fikri abis itu yakin
buat melamar Nadira. Yap, ngelamar cuy, udah nggak pake acara nembak-nembak
lagi. Keren lah. Jadi, sekitar 3 bulan setelah mereka sama-sama lulus dari MIT,
mereka memutuskan buat married.
Mereka memutuskan buat menikah di US dan acaranya juga simple banget, cuma keluarga inti yang datang dari Indonesia. Tapi
anak Batik Day yang masih stay di US dateng
juga dong. Gue, Yureka, Dhimas, Kak Anna, termasuk Chandra yang waktu masih di
New York, kami rombongan dateng ke MA buat nyaksiin momen bahagia itu.
Sekarang Fikri dan Nadira tinggal di salah satu kota
di Connecticut bernama Hartford. Fikri bekerja di salah satu agen konsultan
engineering dan Nadira bekerja freelance
sekaligus mengajar ngaji di salah satu Islamic Center di Kota Hartford. Mereka
juga udah dikaruniai dua anak laki-laki dan satu anak perempuan, yang
masing-masing diberi nama Haidar, Abizar, dan Chayra.
Sedangkan sepupunya, Farida, di tahun yang sama
waktu reunian Batik Day kala itu, dia juga married.
Dia sama Hanan sekarang tinggal di Palembang karena suaminya tugas disitu. Dan
mereka udah dikaruniai 2 orang anak laki-laki yang super menggemaskan, Gafi dan
Mikail.
Bagaimana dengan pasangan yang jadian waktu farewell Farida dan tunangan pas reunian
Batik Day 5 tahun lalu? Yap, siapa lagi kalau bukan Kak Anna dan Dhimas yang
Alhamdulillah udah melangsungkan pernikahan di Jakarta 2 tahun lalu. Sayangnya waktu
itu gue nggak bisa ke Jakarta karena Yureka dan gue nunggu kelahiran anak
kembar kita. Hahaha. Yes, gue dan
Yureka 2 tahun lalu tepatnya di bulan Februari melahirkan anak kembar laki-laki
yang kami beri nama Yuma dan Yuta. Ada cerita unik nih waktu si kembar lahir
karena mereka lahir di tanggal yang berbeda walaupun interval lahirnya hanya 10
menit. Jadi Yuma lahir di tanggal 22 Februari-nya pukul 23.58, sedangkan Yuta
lahir di jam 00.08 di tanggal 23 Februari-nya. Hahaha. Gue juga nggak nyangka
bisa seunik itu.
Eula juga udah semakin besar. Makin banyak kosakata
ajaib keluar dari mulutnya, dalam arti positif yaa, trus makin kritis, tapi
tentunya makin pintar walau sesekali nggak nurut apa kata Mommy dan Papanya.
Eula juga udah masuk usia sekolah TK. Tapi dia nggak gue sekolahin di SF untuk
sementara waktu, karena rencananya gue sekeluarga mau merantau ke Singapura,
tapi setahun aja. Jadi, Eula bakal sekolah TK disana dan nanti SD balik lagi ke
SF.
Sebenernya sih karena gue yang dapet relokasi kerja
ke Singapura selama setahun dari tempat gue kerja, masih loh di IA, gila awet
yaa, hahaha. Nah gue nggak mau ninggalin Yureka, Eula, Yuma dan Yuta sendirian
di SF. Meskipun Yureka 5 tahun belakangan udah berhasil menembus tanah
Hollywood dengan ikut terlibat beberapa project film dan teater, tapi dia bilang nggak masalah kalau harus ikut merantau setahun ke Singapura.
Jadi, kita sepakat buat tinggal disana selama setahun dan balik lagi ke SF
setelahnya. Bersyukur juga sih di relocate
di Singapore karena pulang kampung ke Jakarta atau Bali-nya jadi lebih deket
dan bisa lebih sering.
Nggak cuma ketujuh sahabat-sahabat Batik Day, update lainnya juga ada dari Adam Wang.
Ya, meskipun bukan anak Batik Day tapi Adam udah gue anggap kayak saudara
sendiri. Setelah peristiwa perpisahannya dengan Tiara beberapa tahun lalu, Adam
melanjutkan studinya di Stanford University dan mengambil bidang manajemen
bisnis. Setelah lulus dari Stanford, Adam memilih tinggal di California, lebih
tepatnya di Kota Sacramento dan membuka usaha toko Asia disana.
Adam bilang dia nggak khawatir kalau dia bisa jadi
ketemu lagi dengan Tiara. Karena meskipun sekarang Tiara permanen tinggal di
London, tapi pekerjaannya yang masih model itu sering membuatnya bolak-balik ke
LA dan Adam juga beberapa kali ke LA untuk urusan bisnis dan lain-lain. Tapi
dia bilang sejauh ini dia belum bertemu Tiara lagi. Komunikasi juga hanya dari
media sosial aja.
Apapun itu, gue cuma berharap yang terbaik buat
Adam. Eh, tapi jangan salah, meskipun udah pisah dari Tiara sejak lama, Adam
udah punya gandengan baru loh. Kiwww kiwww! Sekitar 3 tahun lalu dia berhasil
macarin seorang wanita lokal alias warganegara Amerika, namanya Isla. Bukan
Isla Fisher kalo kata Yureka. Gue juga nggak tahu Isla Fisher siapa. Mereka
ketemu waktu Adam nge-trip ke Seattle
dan Adam nginep couchsurfing di
rumahnya Isla. Yaudah deh, trus mereka jadi sering contact-contact-an dan nggak lama Adam nembak Isla waktu mereka
hiking bareng di Tennessee Valley
Trailhead di Mill Valey, California. Sekarang Isla juga udah pindah ke
Sacramento dan jadi pengajar bahasa Rusia di salah satu Sekolah Rusia-Ukraina
di kota itu.
Yureka. San
Francisco, 7th Wedding Anniversary. 2028. Masa Depan.
Tidak menyangka aku sudah semakin tua. Hahaha. Tapi
semakin tua aku merasa semakin terbekati karena sekarang dikeliling tiga anak
dengan usia yang sedang aktif-aktifnya. Eula, sudah hampir 6 tahun, dan si
kembar, Yuma dan Yuta sudah mau 3 tahun.
Hari ini, aku dan Eugene rencana mau makan siang di
luar karena hari ini perayaan wedding
anniversary kami yang ke-7. Wah tidak terasa yaa. Tadinya aku mau masak di
rumah saja tapi berhubung kami sebentar lagi mau pindahan ke Singapura, dan aku
beberapa hari terakhir disibukkan dengan urusan dokumen yang harus diurus, jadi
tidak sempat masak. Lebih tepatnya, tidak mood
masak. Hahaha.
Aku sudah mereservasi tempat di Seoul Garden, salah satu
restoran Korea yang cukup terkenal di SF. Tumben tidak ke restoran Italia
seperti biasanya? Ya, kami merasa sepertinya kami jarang makan makanan Korea.
Bukan karena tidak suka, tapi aku sendiri tidak tahu resepnya dengan pasti,
jadi takut salah membuat. Hahaha. Tapi karena ingin memulai membiasakan
mengenalkan makanan khas nenek moyang Eula, Yuma, dan Yuta, jadi tidak ada
salahnya.
Sekitar pukul 11.30 kami sudah sampai di restoran
Seoul Garden. Agak rempong memang kalau makan di luar mengajak anak-anak yang
masih balita. Tapi tidak apa, namanya juga anak-anak. Tapi aku sudah
peringatkan kepada mereka bertiga kalau kami akan makan di tempat grill dan akan ada pemanggang di
tengahnya, jadi mereka harus berhati-hati.
Perayaan ulang tahun pernikahan ini sungguh
sederhana. Aku dan Eugene tidak ingin terlalu mewah, yang penting bisa
menghabiskan waktu bersama krucil-krucil Triple Yu ini. Rasanya tidak menyangka
bisa sampai di tahap ini. Semoga aku bisa melihat mereka tumbuh besar
sampai aku berhasil menyaksikan mereka sukses di masa depan nanti.
Aku juga berharap hubunganku dengan si suami tampan
dan rupawan yang ada di hadapanku ini semakin erat bak sebuah bingkai foto yang
ditancapkan ke dinding menggunakan paku, menancap terus tidak mau lepas.
Hahaha. Analogi macam apa itu?
Aku sadar dan paham bahwa akan ada banyak tantangan
dan rintangan yang mendatangi keluarga Double Yu di kemudian hari, tapi aku dan
Eugene tidak khawatir. Selain punya Tuhan yang menguatkan kami, kami juga yakin
kalau kami akan melewati semua rintangan dan tantangan itu dengan cekat,
cermat, dan hemat, hmmm maksudnya dengan tepat dan tentunya dengan
sebaik-baiknya. Aku bubuhkan kosakata ‘hemat’ supaya tadi bagus rimanya. Apapun
itu, tidak ada yang bisa menyamai rasa syukurku untuk semua ini. Terima kasih,
Ya Allah atas keluarga Double Yu yang unik ini.
Selepas makan siang di Seoul Garden, kami berlima
jalan-jalan keliling kota San Francisco plus mau lihat pemandangan Golden Gate
Bridge. Aku dan Eugene baru sadar kalau kami sekeluarga jarang sekali ke Golden
Gate. Hahaha. Selain Eugene yang sibuk di kantor dan aku sibuk dengan 3
krucil-krucil menggemaskan plus dengan kegiatan menulisku, biasanya memang seseorang
yang tinggal di suatu kota maka akan sangat jarang ke tempat-tempat turistik di
kota itu. Pasti berpikirnya “Ah bisa lah kapan-kapan. Kan tinggal disini”. Ya,
benar saja, kami berlima baru dua atau tiga kali ini ke Golden Gate. Maksudnya kalau
lewat sudah beberapa kali, tapi kalau mampir untuk sekadar foto-foto dengan background pemandangan jembatannya, nah
itu yang jarang sekali. Hahaha.
Kami pun foto-foto dengan pemandangan jembatan
paling terkenal di SF itu. Aku bergantian memfoto anak-anak dengan bapaknya,
Eugene juga sesekali memfotoku dengan Triple Yu ini. Hingga kami akhirnya meminta
turis lainnya untuk mengambil potret kami berlima karena bingung mau foto
bersama pakai apa. Ya, habisnya mau pakai tripod juga tidak punya. Ya sudah, turis
yang lewat lah yang kami jadikan relawan. Kalau kata Eugene, minta lah pada
turis yang wajahnya Asia. Berhubung kami orang Asia, jadi kalau sesama Asia
biasanya tidak terlalu canggung. Hahaha. Bisa saja suami tampan.
Malamnya di rumah, sekitar pukul 9, ketika anak-anak
sudah tidur dan Eugene juga ketiduran sambil nonton pertandingan basket di
hape-nya, aku menyempatkan diri melihat foto-foto di Golden Gate Bridge tadi
siang. Ya ampun, rasanya tidak karuan rasanya melihat potret kami berlima. Sungguh
indah sekali anugerah-Mu ini Ya Tuhan!
Aku pun mengunggah salah satu foto berlima kami
ditambah dengan beberapa foto lainnya di Instagram-ku, seperti fotonya
Eula-Yuma-Yuta saat perayaan Imlek belum lama ini, lalu beberapa fotoku bersama
Eugene berdua termasuk foto kami waktu jadian 10 tahun yang lalu. Aku pun
membuat caption berikut sebagai tanda syukurku pada Tuhan Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang.
Caption-nya berbunyi:
“Oh mylanta, still can’t believe that it’s 1
decade me and @peo95 have been together! Since 2018, I never thought I would
have this beautiful and amazing journey with you, my chinese-look-but-hundred-percent-indonesian husband! I wish the
following decades will make us keep being like this, even greater, even stronger...
Eugene, thank you for coming to my life 10 years ago and ever since staying adorably next to me and hopefully it goes like this forevermore. I love you, saranghae, wo ai ni!
Eula, don’t grow so fast. But I hope you will be the
beautiful yet strongest girl ever on this earth. I hope the way you'll find your
soulmate in the future is gonna be as same as I found your dad. Because it was waaayyy too great!
Yuma and Yuta, don’t be grow such jerk boys. Give your
surroundings full-loaded caring and love, as much as you have. Be like your father who
always love and care to other people (unless the flat expression one lol), especially to the top list of the women in
his life.
And happy 7th Anniversary, baby @peo95. Thank
you for your 100% love, honesty, and the loyalty. Let’s keep moving forward to welcome
our greatest future! And no doubt, surely, absolutely, certainly, I will always
love you guys forever ever ever, and no matter what. Periodt.”
Terima kasih buat semua pembaca Double Yu yang telah mendukung karya cerita bersambung gue ini menjadi sangat komplit. Tanpa kalian, gue nggak akan pernah bisa me-maintain motivasi dan semangat untuk bikin episode-episode baru selama semua musim berjalan. Tapi sayangnya, Season 3 ini adalah musim terakhir cerbung yang pertama kali di upload tanggal 30 Juni 2017 ini. Mungkin kedepannya hanya akan ada spin off.
Apapun itu, semoga kalian terhibur dengan seluruh rangkaian cerita Double Yu ini. Gue minta maaf kalau ada sering typo atau tokoh/latar/plot yang tidak continuity dalam semua season Double Yu. Yaa namanya juga manusia hehehe.
Sekali lagi, TERIMA KASIH BANYAK UNTUK KALIAN! Sampai berjumpa di karya-karya gue selanjutnya! Stay tune yaa :D
Apapun itu, semoga kalian terhibur dengan seluruh rangkaian cerita Double Yu ini. Gue minta maaf kalau ada sering typo atau tokoh/latar/plot yang tidak continuity dalam semua season Double Yu. Yaa namanya juga manusia hehehe.
Sekali lagi, TERIMA KASIH BANYAK UNTUK KALIAN! Sampai berjumpa di karya-karya gue selanjutnya! Stay tune yaa :D
Love,
Yulia Sutjahjono
Comments
Post a Comment