Langkah-Langkah Menjadi Volunteer (Relawan) Part 1



Volunteer/Relawan. 

Kalo denger kata-kata itu, apa sih yang ada di benak kalian, guys?
Relawan bencana alam? Atau relawan peperangan?

Yap, emang masih banyak banget yang belum menggeneralisasi kata tersebut menjadi luas. Dari pengalaman gue sih, masih banyak teman-teman atau anggota keluarga yang tanya apa sih itu relawan? Kerjanya ngapain? Bantuin korban bencana alam kah? Atau dikirim ke medan perang?

Oke, jadi sebelumnya, gue saat ini bekerja sebagai volunteer atau relawan sekaligus penerima beasiswa relawan "Bundesfreiwilligensdienst Weltwärts Programme" dari pemerintah Republik Federasi Jerman selama 1 tahun.
Dan saat pertama kali terjun di dunia kerelawanan yaitu pas ke Vietnam tahun 2016 lalu, ada banyak pake banget (hehehe) orang yang tanya “Yulia, di Vietnam ngapain? Jadi relawan? Relawan perang? Perasaan perangnya jaman dulu deh”. Eh serius ini beneran pernah ada yang nanya kayak gitu ke gue. Yaa akhirnya gue jawab aja dengan detail apa itu relawan alias volunteer, ngapain kegiatannya, apa tujuannya, dan apa yang dihasilkan.

Menurut kacamata pribadi gue sih, dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun belakangan, makin banyak anak muda terutama dari kalangan mahasiswa yang ikut terjun langsung dalam kegiatan kerelawanan. Mungkin dari kalian ada yang pernah denger AIESEC? Nah itu salah satu organisasi yang berhubungan dengan kegiatan kerelawanan.

Kalo gue? Hahaha bukan kok gue bukan anak AIESEC. Dulu mau daftar tapi nggak tahu ke siapa dan kemana. Karena jujur di kampus gue dulu, Universitas Negeri Semarang, gaungnya AIESEC nggak sekenceng gaungnya di kampus tetangga alias Universitas Diponegoro (Undip) yang mana udah cukup populer, contohnya mantan Puteri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri, nah dia itu pernah menjabat jadi Presiden AIESEC Undip periode tahun 2013-2014.

Tapi nggak cuma AIESEC, tentunya ada banyak organisasi regional, nasional, maupun internasional yang mewadahi kegiatan kerelawanan. Seperti Sahabat Anak, Rumah Harapan, Great Indonesia, AIESEC, Unicef, UNCHR, dan salah satunya juga adalah Dejavato Foundation dimana Dejavato ini adalah organisasi Non-profit yang membuat gue akhirnya bisa nyobain naik pesawat keluar zona Indonesia (hehehe), ditambah ngerasain kalo salju itu ternyata fluffy (hahahaha).

Sejak jadi volunteer tahun 2016 silam, banyak juga teman-teman, adik-adik tingkat, kakak-kakak tingkat, bahkan orang yang belum dikenal, mereka tanya soal bagaimana caranya jadi volunteer atau relawan. Nah untuk itu, supaya kalian bisa akses cerita gue lebih lengkap plus bisa di save as halaman blog ini (hehehe), gue putuskan untuk cerita lebih lengkapnya disini aja yaa.

Ini sih berdasarkan pengalaman gue yaa, guys. Pengalaman dan proses orang kan berbeda-beda. Jadi, gue buatnya yaa sesuai dengan apa yang pernah gue alami dan pengalaman tersebut gue jadikan sebagai suggestion buat kalian gimana caranya jadi volunteer. Kira-kira sebagai berikut :

1.  Passion kalian
Nah jangan buru-buru dulu nih guys buat daftar dan lain sebagainya. Tapi yang pertama kalian lakukan adalah kenali dulu potensi kalian, kenali lebih dalam apa passion kalian, bakat serta minat kalian di bidang apa. Jadi, jangan karena “ah gue pengen keren jadi volunteer” tapi abis itu project yang dilakukan nggak sesuai passion atau bahkan kalian sama sekali nggak suka, nah nanti buang-buang waktu dan tenaga juga budget kan? So, sekali lagi, cari tahu kalian itu mau project yang kayak gimana. Mau ke bidang lingkungan, sosial, pendidikan, atau bahkan kesehatan? Semua kembali ke minat, bakat, dan keterampilan kalian.

2.  Cari informasi sebanyak-banyaknya 
Jujur nih, selama jadi volunteer, masih banyak yang tanya gimana caranya jadi volunteer, gue tanya balik ke yang nanya dengan pertanyaan “kalian udah cari belum di Google atau akses website-website nya?”, banyak banget yang jawab “belum” dan lain sebagainya. Nah, coba deh dari sekarang rajin-rajin temenan sama Google. Tumbuhkan rasa penasaran kalian tentang dunia kerelawanan lewat Google. Jaman sekarang akses internet udah gampang banget guys, masa kalian bisa akses Twitter, Instagram, Snapchat, tapi nggak pernah akses informasi pake Google. Hahaha hayoooo. Jadi, ayo cari informasi sebanyak-banyaknya lewat internet. Pasti akan jadi mudah dan efektif banget deh buat kalian

3.  Memutuskan
Setelah dirasa udah nemu nih passion kalian mau ada di bidang apa untuk project volunteer-nya nanti, dan juga udah cari-cari informasi di internet, saatnya mendaftar! Kalo gue dulu, gue memutuskan bergabung dengan Dejavato Foundation karena selain direkturnya kenal sama dosen gue (hehehe) alias ada koneksi lah begitu kira-kira, Dejavato juga menurut gue nggak banyak syarat untuk jadi relawannya. Nanti gue akan jabarkan lebih lanjut gimana prasyarat dan syaratnya dari Dejavato kalau kalian beneran mau join sama mereka.

4.  Yuk dipilih dipilih
Udah resmi daftar di salah satu organisasi yang kalian rasa “hmm oke nih kayaknya”, nah abis itu biasanya mereka ngasih pilihan program kerja ke kalian. Kalo organisasinya memang bergerak di satu bidang kayak misalnya konservasi hewan, berarti mau nggak mau yaa dunia kehewanan dan semacamnya lah yang akan jadi lapangan kerja kalian selama jadi relawan. Tapi kalo NGO kayak Dejavato Foundation, mereka punya segudang program baik lokal maupun internasional yang bisa kalian pilih yang disesuaikan dengan keterampilan dan minat kalian. Asyik kaaaan? Masih soal memilah memilih, kalo NGO nya punya program keluar negeri, kalian nggak hanya pilih programnya aja tapi juga bisa pilih negaranya! Makin asyik kaaaaan?

5. Isi formulir
Setelah melalui proses mencari, memutuskan, serta memilih, saatnya mendaftar! Iyaa dong, masa cuma diliat doang. Ibaratnya nih kalo kalian lagi ke pasar liat-liat sesuatu dilapak orang, kalo kelamaan liat, apalagi kebanyakan nanya, trus nggak jadi beli, pasti kalian disengutin sama penjualnya hahahaha. Yaa intinya, jangan kelamaan mikir, langsung cusssss daftar aja! Nggak usah mikir sampe 1000 kali, nanti keburu lebaran haji lewat. Nah trus kan misalnya udah nemu nih yaa organisasinya apa yang mau join kedalamnya, abis itu kalian daftar deh. Biasanya pas pendaftaran kayak gini, ada beberapa dokumen juga yang diperluin, nah nanti gue juga akan jelasin dokumen apa aja yang pernah gue cantumin buat daftar jadi relawan ke Dejavato.

6.  Wawancara
Buat beberapa organisasi atau program, biasanya ada sesi wawancaranya. Tapi kayaknya hampir semua deh. Karena secara gitu kan mana ada jaman sekarang orang daftar langsung keterima. Kan intinya mau kerja, meskipun jadi volunteer juga harus tetep melalui proses seleksi dan salah satunya wawancara. Kalau mereka ujuk-ujuk langsung bilang “Yak kamu diterima” kayaknya mustahil juga. Kan ibaratnya baru kenal lewat CV atau formulir, masa iya langsung percaya, jadi pasti kan harus diwawancara biar lebih deket gitu antara kalian dan organisasi penyelenggaranya. Kalo udah kenal kan enak tuh nantinya. Buat beberapa organisasi ini sih hanya sebatas formalitas. Tapi sebagian besar lainnya ini jadi syarat yang penting juga. Etapi jangan mentang-mentang formalitas, kalian jawab pertanyaanya juga ngasal yaa. Hmmm. Anggap aja kayak ngelamar pekerjaan, kalian harus memberikan performa terbaik kalian. Berikan jawaban-jawaban yang masuk akal, sejujur-jujurnya, dan juga jangan kepanjangan jelasinnya. Intinya sih singkat, padat, dan jelaaaaas.

7.  Pengumuman
Nah ini, ini yang paling W.O.W. Kadang suka deg-degan sendiri pas nerima pengumuman. Di proses ini, mental kita diuji banget. Harus bisa nerima segala kemungkinan, baik diterima atau ditolak. Pokoknya siapin mental aja. Tapi harus tetep positif thinking. Kalo ditolak, ambil sisi positif nya aja, dan kalo diterima jangan langsung besar kepala. Itu berarti si organisasinya mempercayakan kalian 100% buat jadi the next and the best volunteer mereka!

8.  Siapin budget
HAAAH? BUDGET??? APAAAA???
Eitt. Udah jangan lebay gitu bacanya. Yap. Inilah salah satu kekurangpahaman orang-orang tentang kegiatan kerelawanan. Kalo boleh bilang sih “Emang lu pikir keluar negeri nggak pake duit?” (hehehehe). Jadi, gini loh guys, volunteer itu nggak sama kayak beasiswa kayak mahasiswa-mahasiswi yang kuliah di kampus-kampus bergengsi yang dibiayain pemerintah gitu. Beda banget. Gue pun meskipun yang ke Jerman ini dapet beasiswa, tapi tetep ada uang yang harus dikeluarin buat serba-serbinya. Nah nanti gue jabarin juga lebih jelasnya. Meskipun nyiapin budget, tapi menurut gue uang yang dikeluarin buat jadi relawan nggak sebanyak uang yang kalian keluarkan buat traveling dan atau lain sebagainya. Jadi, masih bisa terjangkau lah.

9.  Persiapan
Ada banyak hal soal persiapan sebelum kalian akhirnya bisa bener-bener bisa berangkat menjadi volunteer. Contohnya doa restu dari orang tua. Kedengerannya klise, tapi ini bener-bener mujarab buat gue. Dua orang pertama yang gue kasih tahu semua rencana gue keluar negeri jadi volunteer adalah kedua orang tua gue. Dari mereka, gue dapet restu dan ijin yang akhirnya semuanya bisa berjalan dengan lancar. Jadi volunteer kayak gini ibaratnya dari orang tua dan untuk orang tua juga. Dari merekalah gue begini dan untuk merekalah gue begini. Haseeeekk. Jangan lupa juga minta doa kepada teman-teman, sahabat, sanak saudara, guru-guru dan dosen-dosen kalian. Dijamin deh, kekuatan doa adalah segala. Cihuy! Oh yaa selain persiapan rohani, jangan dilupain juga persiapan jasmaninya guys. Dulu sebelum berangkat, gue sempet-sempetin olahraga kesukaan gue kayak renang, jogging, sama home workout. Olahraga apa aja pokoknya bisa bikin kalian bugar. Hidup di negara orang kan banyak yang musti diadaptasiin yekan, jadi nggak ada salahnya fisik juga dipersiapin biar nggak kaget sama udaranya atau lain sebagainya. Makan dan minum yang cukup, yang sehat dan bernutrisi. Tidur cukup juga diperluin. Supaya kalo jetlag nggak parah-parah amat. Hehehe.

10.  Cussss Berangkat!
Yap, setelah semua siap, kalian bisa berangkat deh! Cihuuuyyy. Selamat yaaa! Semoga bisa menikmati project dengan penuh semangat dan suka cita. Semoga juga bisa dapet temen-temen baru yang membuat kalian jadi makin tahu soal dunia global, lebih bisa toleransi kepada budaya orang lain dan tentunya jadi makin respect each other. Pokoknya, be a great volunteer as your wish! Enjoy the voluntary!


                                              Klik disini untuk Part 2 nya!

Comments

Popular posts from this blog

Kumpulan Cerita Bersambung : DOUBLE YU - SEASON 1 (karya Yulia Sutjahjono)

"Langkah-Langkah Menjadi Volunteer (Relawan)" Part 2